(Dialihkan dari The beatles)
The Beatles
|
|
Latar belakang
|
|
Asal
|
Liverpool, Inggris
|
Genre
|
Rock, pop
|
Tahun aktif
|
1960 –1970
|
Label
|
Parlophone, Capitol, Apple
|
Artis terkait
|
The Quarrymen
|
Situs web
|
|
Mantan anggota
|
|
Stuart Sutcliffe
Pete Best John Lennon Paul McCartney George Harrison Ringo Starr |
The Beatles adalah kelompok pemusik Inggris beraliran rock, dibentuk di Liverpool pada tahun 1960, seringkali
dianggap sebagai pemusik tersukses secara komersial dan paling banyak mendapat
pujian dalam musik populer. Sejak tahun 1962, kelompok ini terdiri dari John
Lennon(gitar ritem, vokal), Paul
McCartney (gitar
bass,
vokal), George
Harrison (gitar utama, vokal),Ringo
Starr (drum, vokal). Bermula dari
aliran skiffle dan rock
and roll 1950-an, kelompok ini nantinya memainkan
musik dalam berbagai genre mulai dari folk rock sampai rock psikedelik, memasukkan juga unsur musik
klasik dan elemen lain dengan cara inovatif. The
Beatles dipandang sebagai perwujudan ide-ide progresif, berpengaruh bvterhadap revolusi
sosial budayadekade 60-an.
Awalnya 5 orang terdiri
dari Lennon, McCartney, Harrison, Stuart
Sutcliffe (bas) dan Pete
Best(drum),
The Beatles hanya terkenal di klub-klub Liverpool dan Hamburg selama 3 tahun mulai tahun
1960. Sutcliffe hengkang tahun 1961, dan Best diganti Starr tahun berikutnya.
Beatles ditempa jadi profesional oleh seorang pengusaha toko musik bernama
Brian Epstein setelah ia jadi manajer mereka dan potensi musik dipoles oleh
produser George
Martin.
Akhir 1962, Beatles sudah mendapatkan kesuksesan di Britania
Raya dengan singel pertama Love
Me Do. Sepanjang
tahun berikut, mereka melakukan tur internasional sampai 1966 dan
berkonsentrasi merekam album di dalam negeri sampai bubar tahun 1970. Karir
solo masing-masing dibilang sukses tapi Lennon terbunuh di New
York City tahun 1980 dan Harisson meninggal karena kanker tahun 2001. McCartney dan
Starr masih aktif bermusik.
Dalam tahun-tahun rekaman
album studio, Beatles merilis karya-karya yang dinilai terbaik oleh kritikus,
salah satunya Sgt.
Pepper's Lonely Hearts Club Band (1967), dipuji sebagai
karya agung. Empat dekade setelah bubar, musiknya masih populer. Mereka
memiliki lebih dari satu album nomor 1 di tangga lagu Britania
Raya dan bertengger paling lama dibanding pemusik
manapun. Berdasarkan RIAA, mereka adalah pemusik
yang menjual album terbanyak di Amerika
Serikat.
Tahun 2008, majalah Billboard merilis daftar musikus
dengan penjualan terbesar sepanjang sejarah Hot
100 untuk merayakan 15 tahun hari jadi tangga
lagu singel Amerika dimana The Beatles berada di nomor satu. Tujuh kali
mendapat Grammy
Awards,
15 Ivor
Novello Awards dari British
Academy of Songwriters, Composers and Authors, The Beatles secara
kolektif dimasukkan dalam kompilasi majalah TIME sebagai satu dari 100
orang paling berpengaruh di abad ke-20.
Daftar isi
·
6 Genre
|
Sejarah
Pembentukan dan tahun-tahun awal (1957–1962)
Masih berusia 16 tahun,
penyanyi dan gitaris John Lennon membentuk grup musik skiffle bernama The Quarrymen dengan teman-teman sekolah
asal Liverpool bulan Maret 1957. Paul
McCartney berusia lima belas tahun saat mereka bertemu bulan Juli tahun itu.
George Harrison bergabung sebagai gitaris utama bulan Februari tahun berikutnya
setelah diundang McCartney menonton. Tahun 1960, teman-teman sekolah Lennon
keluar dan ia masuk Liverpool
College of Art.
Ketiga orang itu memainkan musik rock
and roll setiap mendapatkan seorang penggebuk drum.
Bergabung sebagai bass di Januari, teman sekelas Lennon, Stuart
Sutcliffe menyarankan untuk mengganti nama grup menjadi The Beetles sebagai bentuk kekaguman
terhadap Buddy
Holly dan The Crickets, lalu berubah lagi menjadi The Beatals di bulan-bulan pertama
tahun itu. Setelah coba-coba nama lain seperti Johnny and the Moondogs, Long John and The Beetles dan The Silver Beatles, grup itu akhirnya menjadi The Beatles di bulan Agustus. Kurangnya
penggebuk drum yang tetap menjapada masalah saat manajer tak resmi mereka, Allan Williams menyiapkan kediaman untuk
manggung di Hamburg, Jerman. Sebelum Agustus berakhir,
mereka mengadakan audisi dan menemukan Pete
Best,
dan langsung berangkat ke Hamburg empat hari kemudian, menandatangani kontrak
untuk bermain musik dengan penyelenggara pertunjukan bernama Bruno
Koschmider untuk 48 malam. Pertunjukkan Beatles laris di
Hamburg dimana mereka bermain musik berjam-jam dan mengakibatkan jalanan macet
karena dipenuhi orang yang keluar masuk menonton pertunjukkan mereka.
Harrison yang masih berusia
17 tahun di bulan Agustus 1960, berbohong kepada petugas Jerman mengenai
usianya agar bisa tinggal di Hamburg. Awalnya mereka ditempatkan di Indra Club, Koschmider lalu
memindahkan mereka ke Kaiserkeller pada bulan Oktober setelah
Indra ditutup karena dianggap bising. Saat Beatles melanggar kontrak dengan
manggung di Top Ten Club yang jadi rivalnya,
Koschmider melaporkan Harrison yang di bawah umur kepada otoritas dan
dideportasi bulan November. McCartney dan Best juga ditangkap karena kasus
pembakaran di kamar mereka di pertengahan Desember, setelah itu mereka juga
dideportasi. Lennon kembali ke Liverpool pertengahan Desember sementara
Sutcliffe tetap di Hamburg selama beberapa bulan. Ia berpacaran dengan gadis
Jerman, Astrid
Kirchherryang
pertama kali mengambil foto profesional Beatles dan memangkas rambut Sutcliffe
dengan gaya yang populer masa itu, exi(existensialis).
Gaya rambut Sutcliffe kelak menginspirasi anggota Beatles yang lain.
Tahun-tahun berikutnya,
kelompok ini kembali ke Hamburg. Mereka mencoba-coba Preludin dengan sengaja untuk
menjaga tenaga agar bisa kuat manggung semalaman suntuk. Sutcliffe memutuskan
keluar awal tahun 1961 dan dan melanjutkan studi di Jerman, jadi McCartney
mengambil alih bass. Produser Jerman Berta
Kaempfert mengontrak Beatles yang sudah jadi empat
orang untuk band latar Tony Sheridandalam beberapa buah
rekaman. Dikreditkan Tony Sheridan dan The Beat
Brothers,
singel My Bonnie direkam bulan Juni dan
dirilis beberapa bulan kemudian, berada di urutan ke-32 tangga lagu Musikmarkt. Beatles jadi lebih
dikenal saat pulang ke Liverpool. Saat masih sering bermain di The
Cavern Club,
mereka bertemu Brian
Epstein,
pemilik studio rekaman lokal dan seorang kolumnis musik. Beatles menunjuk
Epstein sebagai manajer pada Januari 1962 dan Kaempfert setuju untuk melepas
mereka dari kontrak rekaman Jerman. Setelah suatu audisi mereka ditolak Decca
Records dengan komentar "grup gitar sudah
ketinggalan zaman, Tuan Epstein" ("Guitar groups are on the way out,
Mr. Epstein"), George Martin mengajukan grup itu ke label Parlophone di
EMI. Pada bulan April mereka kembali ke Hamburg dan dikagetkan dengan berita
kematian Sutcliffe akibat pendarahan
otak.
Grup ini mendapat
pengarahan George Martin di Studio
Abbey Road EMI, London untuk pertama kali tahun 1962.
Martin mengeluh tentang cara bermain drum Best kepada Epstein dan menyarankan
agar Beatles memakai drummer sesi di studio. Akhirnya, Best digantikan oleh Ringo Star yang baru keluar dari Rory
Storm and the Hurricanes. Sebenarnya Starr sudah bermain untuk
Beatles menggantikan Best yang sering absen. Martin masih menyewa Andy White sebagai drummer sesi untuk
satu sesi saja. White berkontribusi dalam singel Love
Me Do dan P.S
I Love You.
Dirilis bulan Oktober, Love Me Do masuk tangga lagu 20 besar di Inggris dan
berada di nomor 17. Setelah selesai rekaman untuk singel kedua berjudul Please
Please Me pada bulan November, mereka mulai muncul di televisi pertama kali dalam program
berita People
and Place.
Grup itu manggung terakhir
kalinya di Hamburg bulan Desember 1962.
Sekarang sudah menjadi pola, keempat anggota berkontribusi terhadap vokal,
walau hanya Starr yang jarang jadi vokal utama karena jangkauannya terbatas.
Lennon dan McCartney sudah bekerja sama dalam menulis lirik, sementara Harrison
juga bernyanyi walau sedikit. Epstein mencium potensi Beatles yang besar,
menyarankan agar grup itu bersikap lebih profesional saat menghibur. Lennon
mengulangi kata-kata manajernya, "Begini, jika kau benar-benar ingin masuk
ke tempat yang lebih besar, kau harus berubah – berhenti makan di panggung,
berhenti menyumpah, berhenti merokok" ("Look, if you really want to
get in these bigger places, you're going to have to change—stop eating on
stage, stop swearing, stop smoking") Ia juga mengatakan, "kami terbiasa
mengenakan pakaian yang kami suka, di dalam dan luar panggung. Ia berkata pada
kami bahwa jin kurang terlihat bagus dan menyarankan untuk mengenakan celana
yang lebih pantas, tapi ia tidak ingin kami kelihatan kotak-kotak. Ia ingin
kami mempunyai gaya individualitas kami masing-masing… merupakan pilihan untuk
mewujudukannya atau masih makan ayam di panggung". ("We used to dress
how we liked, on and off stage. He'd tell us that jeans were not particularly
smart and could we possibly manage to wear proper trousers, but he didn't want
us suddenly looking square. He'd let us have our own sense of individuality ...
it was a choice of making it or still eating chicken on stage".)
Beatlemania dan tahun-tahun
tur konser (1963–1966)
Ketenaran di Britania Raya, Please Please Me
dan With The Beatles
Logo "drop-T" The
Beatles
Dengan kesuksesan yang
biasa dari Love Me Do, Please Please Me lebih diterima dengan cukup
antusias, menduduki nomor 2 di tangga lagu Britania Raya setelah rilis di
Januari 1963. Awalnya Martin bermaksud untuk merekam LP (piringan hitam) Beatles yang pertama di The
Tavern Club,
namun setelah merasa di sana seperti "suasana akustik dalam tanki
minyak" ("the acoustic ambience of an oil tank"), rekaman
dialihkan selama satu sesi di Studio
Abbey Road.
Sepuluh lagu dikemas dalam Please Please Me bersama 4 lagu dari 2
singel yang terdahulu. Allmusic berkomentar tentang
bagaimana giatnya grup itu melemparkan album debut Please Please Me dalam satu
hari: “Beberapa dekade setelah perilisannya, album itu masih terasa segar,
khsususnya karena asal muasalnya yang kuat.” ("Decades after its release,
the album still sounds fresh, precisely because of its intense origins.")
John Lennon mengatakan bahwa ia dan Paul McCartney "hanya menulis lagu à
laEverly
Brothers dan Buddy
Holly,
lagu pop yang berisi tidak lebih dari sekedar pemikiran – untuk menciptakan
suara. Dan kata-katanya hampir tidak ada hubungannya" ("just writing
songs à la Everly Brothers, à la Buddy Holly, pop songs with no more thought of
them than that—to create a sound. And the words were almost irrelevant.")
Dirilis Maret 1963, album itu menduduki nomor 1 yang menjadi awal merajainya 11
studio album Beatles sampai tahun 1970 di puncak tangga lagu Britania Raya.
Singel ke-3, From Me to You dirilis bulan April dan
juga berada di nomor 1. Pada perilisannya di Agustus, singel ke-4 She Loves You, menjadi singel pertama
Beatles yang menembus penjualan satu juta keping.
LP Parlophone Please Please Me
Logo ikonik The Beatles
"drop-T" digambar oleh desainer Ivor Arbiter, mulai dirilis tahun 1963.
Logo ini pertama kali ditempelkan di drum yang dibeli Epstein dan Ringo Starr
di toko Arbiter. Grup itu keliling Britania Raya 3 kali dalam setengah tahun:
tur selama 4 minggu dimulai bulan Februari, 3 minggu di bulan Maret dan Mei
sampai Juni. Kepopuleran mereka ditandai dengan antusias penggemar yang
mengatasnamakan diri mereka Beatlemania. Pertunjukkan di mana-mana disambut
dengan jeritan. Bahkan polisi harus menyemprot air dengan selang untuk
mengendalikan ulah penggemar demi melindungi Beatles. Hal ini memicu debat di
parlemen Inggris. Di akhir Oktober, The Beatles tur ke Swedia selama 5 hari, untuk
pertama kali tampil di luar negeri setelah di Hamburg. Kembali ke Inggris,
mereka disambut teriakan ribuan penggemar, 15 jurnalis dan fotografer serta
peliput dari BBC
Television dalam cuaca hujan lebat. Mulai besoknya
selama 6 minggu, The Beatles kembali mengadakan tur yang selalu menjadi berita
hangat di media.
Please Please Me masih menduduki puncak
tangga lagu selama 30 minggu sampai akhirnya ditembus dengan album mereka
sendiri, With The Beatles yang juga bertengger di nomor 1 selama 22 minggu.
Album ini direkam dengan teknik produksi studio. Album With The Beatles
dikomentari oleh Allmusic: "Sekuel dari pesanan yang terbanyak, salah satu
yang menjadikan original lebih baik dengan menggunakan nadanya sendiri dan
menambahkannya kedalaman" ("a sequel of the highest order—one that
betters the original by developing its own tone and adding depth.")
Seperti yang sudah menjadi standar, album itu dirilis di akhir November, lebih
awal dari singel berikutnya, I
Want to Hold Your Hand. With The Beatles dipuji oleh kritikus musik TIME, William Mann, yang mengatakan bahwa
Lennon dan McCartney adalah "komposer Inggris hebat tahun 1963"
("the outstanding English composers of 1963"). Majalah itu
menerbitkan beberapa seri artikel yang membahas analisis Mann mengenai musik
The Beatles dan menaruh hormat pada mereka. With The Beatles menjadi album
kedua dalam sejarah tangga lagu Britania Raya yang menjual sejuta keping,
sebelumnya dicetak pertama kali oleh lagu latar South Pasific tahun 1958.
British Invasion (Invasi Britania)
The Beatles saat
menginjakkan kaki pertama kali di Amerika Serikat.
The Beatles tampil di
Belanda, Juni 1964.
Debut The Beatles di Amerika
Serikat sebenarnya tertunda selama hampir setahun
saat Capitol
Records,
cabang EMI di Amerika mundur untuk
merilis baik Please Please Me atau From Me to You. Negosiasi dengan label
independen Amerika menghasilkan beberapa singel jadi dirilis, namun
masalah-masalah royalti dan ejekan terhadap gaya rambut moptop The Beatles jadi halangan
lain. Saat Capitol mulai mengurus penjualan, bukannya merilis LP asli, malahan
mengompilasikan album berbeda untuk pasar Amerika dari berbagai rekaman The
Beatles yang terdahulu dan memilih lagu-lagu pilihan mereka sendiri sebagai
singel. Tangga lagu Amerika berhasil "dikuasai" oleh Beatles setelah
sebuah tayangan berita CBS memberitakan
"kegilaan"Beatlemania di Inggris yang membuat
Capitol mempercepat perilisan I Want to Hold Your Handpada Desember 1963. Debut
Amerika mereka akhirnya dijadwalkan beberapa minggu kemudian.
Saat The Beatles
meninggalkan Inggris tanggal 7 Februari 1964, sekitar 4000 penggemarnya
berkumpul di Heathrow, melambaikan tangan dan
menjerit saat pesawat lepas landas. I
Want to Hold Your Hand sudah terjual 2,6 juta
keping di Amerika Serikat selama 2 minggu sebelumnya, namun The Beatles masih
tetap gugup apakah mereka akan dapat diterima. Di Bandar
Udara Internasional John F. Kennedy, New
York City,
mereka disambut sekitar 3000 orang. Mereka tampil pertama kali di stasiun
televisi Amerika secara langsung 2 hari kemudian dalam acara The
Ed Sullivan Show, yang ditonton hampir 74 juta pemirsa - lebih dari 40
persen populasi Amerika Serikat. Keesokan paginya, sebuah harian menulis
tentang The Beatles "could not carry a tune across the Atlantic"
("tidak bisa menyanyikan lagu dari seberang Atlantik"), tapi sehari
kemudian, konser pertama mereka di Washington
Coliseum membuktikan kepopuleran mereka di Amerika.
Hari berikutnya, sambutan yang meriah juga diterima pada saat konser di Carnegie
Hall.
Mereka hadir lagi di Ed Sullivan Show untuk kedua kalinya sebelum pulang ke
Inggris tanggal 22 Februari.
Di minggu ke-4 April, The
Beatles sudah menduduki 12 posisi di tangga lagu singel Billboard Hot 100, termasuk 5 posisi puncak.
Di minggu yang sama, LP Amerika ke-3 dirilis dan sama seperti 2 LP lain,
menempati nomor satu atau dua di tangga lagu Amerika. Popularitas The Beatles
menarik perhatian yang tak terduga akan musik Inggris, dan beberapa pemusik
Inggris lain juga mulai debut masing-masing di Amerika dan sukses sehingga
dalam 3 tahun berikutnya pengaruh musik Inggris diistilahkan dengan Invasi
Britania (British Invasion). Gaya rambut The
Beatles yang panjang, tidak biasa untuk zaman itu banyak diejek oleh
orang-orang dewasa, namun menginspirasi para anak muda.
Tur internasional mulai
bulan Juni dengan 22 konser selama lebih dari 19 hari di Denmark, Belanda, Hong
Kong, Australia, dan Selandia
Baru.
Starr masuk rumah sakit setelah menjalani tonsilektomi mulai setengah tur dan
digantikan Jimmie Nicol. Di Agustus mereka kembali
ke Amerika untuk tur keliling 23 kota selama sebulan, mulai dari San
Fransisco sampai New
York City.
Namun ada masalah dengan pengeras suara yang pada saat itu kurang bagus dan
berukuran kecil, sehingga musik yang dimainkan susah terdengar, selain harus
berhadapan dengan suara teriakan penggemar.
A Hard Day's Night, Beatles for Sale, Help!
dan Rubber Soul
Para anggota The Beatles
mulai berakting dalam film dengan judul A
Hard Day’s Night yang dirilis bulan Juli dan Agustus 1964,
masing-masing di London dan New York. Disutradarai
oleh Richard Lester dan diproduksi oleh United
Artist Records dari Maret sampai April 1964, film ini
merupakan dokumenter hitam putih The Beatles yang ribut dengan suasana canda
tawa namun menuai kesuksesan. Menurut Allmusic, lagu latar film yang
judulnya sama, A Hard Day's Night, memperlihatkan bahwa The Beatles
"benar-benar memenuhi perannya sebagai grup musik. Semua pengaruh berbeda
pada 2 album pertama telah melebur menjadi suara yang terang, gembira, asli,
dan dipenuhi dengan suara gitar yang berdenging" (The Beatles is
"truly coming into their own as a band. All of the disparate influences on
their first two albums had coalesced into a bright, joyous, original sound,
filled with ringing guitars.") "Suara gitar yang berdenging"
sebenarnya adalah hasil dari gitar
listrik Rickenbacker bersenar 12 milik Harrison
yang khusus diberikan oleh pembuatnya.
Beatles
for Sale,
album keempat The Beatles, ditandai dengan timbulnya konflik serius antara
komersialisme dan kreativitas. Direkam antara Agustus dan Oktober 1964,
formatnya sengaja ingin dibuat seperti A Hard Day’s Night, yang tak seperti 2 album
sebelumnya, tidak ada lagu yang di daur ulang. Dihadapkan pada tur
internasional yang panjang, proses menulis lirik menjadi agak terganggu. Lennon
mengatakan "materi pada masalah utama" ("Material's
becoming a hell of a problem".) Enam lagu daur ulang dimasukkan dalam
album. Dirilis bulan Desember awal, 8 nomor lagunya dapat diterima dengan baik,
mencerminkan kematangan materi lirik lagu yang diproduksi bersama antara Lennon
dan McCartney.
Pada bulan April 1965,
dokter gigi Lennon dan Harrison menaburkan kopi mereka dengan LSD saat mereka sedang makan
malam bersama. Dua pemuda itu mengakui bahwa mereka sengaja mencoba narkotika, diikuti oleh Starr pada
satu kesempatan lain. McCartney agak segan, namun akhirnya mengaku pada tahun
1966, dan kemudian menjadi yang pertama mendiskusikannya secara terbuka.
Penobatan The Beatles dengan gelar Members of the Order of the British Empire (MBE) oleh Ratu
Elizabeth II memicu kontroversi setelah penghargaan itu sebelumnya
dinominasikan kepada Perdana Menteri Harold
Wilson.
Beberapa penerima MBE konservatif mengembalikan lencana mereka sebagai bentuk
protes karena pada saat itu penghargaan MBE cuma diberikan untuk veteran perang dan negarawan.
Film kedua The Beatles, Help!, yang kembali disutradarai
oleh Lester, dirilis bulan Juli. Disebutkan sebagai film yang menampilkan
lelucon ala Bond, para personel The Beatles maupun kritikus berpendapat
masing-masing. McCartney mengatakan: "Help! adalah film yang bagus, namun
bukan film kami – kami cuma bintang tamu. Filmnya menyenangkan, tapi sebenarnya,
untuk ide sebuah film, tampak kurang benar". ("Help! was great but it
wasn't our film—we were sort of guest stars. It was fun, but basically, as an
idea for a film, it was a bit wrong.") Lagu-lagu latar didominasi oleh
Lennon, yang menjadi vokalis utama dan penulis sebagian besar lirik, termasuk
lagu utama yang diikutsertakan Help dan Ticket
to Ride . Album yang juga berjudul sama, Help!
menjadi LP studio ke-5, berisi campuran material asli dan rekaman terdahulu.
Karakteristik lainnya ada overdub yang semakin meningkat dan permainan alat
musik klasik, seperti kuartet alat
musik gesekdalam
lagu balada Yesterday. Dikomposisikan oleh
McCartney, lagu Yesterday sampai kini menjadi lagu yang paling banyak
dinyanyikan ulang. Lagu Dizzy
Miss Lizzy,
merupakan lagu penutup.
Pada tanggal 15 Agustus,
kunjungan ketiga The Beatles ke Amerika
Serikat dibuka dengan konser di Stadion Shea, New York dengan penonton
56.000 orang. Sembilan konser berikutnya mendulang sukes di berbagai kota. Di
akhir tur, keempat personel diperkenalkan kepada Elvis
Presley,
tokoh yang juga berpengaruh pada musik mereka. Elvis mengajak ke rumah,
menggubah musik lewat improvisasi (jam session") di ruang tamu,
berdiskusi mengenai bisnis musik dan berbagi anekdot.
Album Rubber
Soul,
dirilis awal Desember, dipuji oleh kritikus sebagai kemajuan baru dan musiknya
semakin kompleks. Penulis dan kritikus Ian MacDonald menilai Rubber Soul
"recovered the sense of direction that had begun to elude them during the
later stages of work on Beatles for Sale" ("memulihkan kembali rasa
direksi yang sudah ditinggalkan sejak akhir tahap pengerjaan Beatles for
Sale"). Berbeda dengan Help! yang memasukkan unsur-unsur
musik klasik seperti flute dan alat musik gesek, Rubber Soul memperkenalan permainan sitar dalam lagu Norwegian Wood
(This Bird Has Flown), sebuah kreativitas yang melampaui kebiasaan di musik
rock. Adapula cara penulisan lirik yang semakin berbeda antara Lennon dan
McCartney walaupun masih berkolaborasi. Temanya juga meluas dari hal-hal
tentang romansa dan sebagainya. Di sisi lain, lirik lagu menarik perhatian
penggemar yang menangkap keindahan dan kedalaman maknanya. Ada spekulasi yang
menafsirkan bahwa "Norwegian Wood" bermakna "ganja". Pada tahun 2003, majalah
Rolling Stone memasukkan Rubber Soul ke nomor 5 di antara 500
Album Terbaik Sepanjang Masa (The 500 Greatest Albums
of All Time), sementara Allmusic memujinya sebagai salah
satu album folk rock klasik. Lain dengan Lennon maupun McCartney, menurut
mereka album itu "cuma album yang lain" ("just another
album")
Kontroversi, tahun-tahun di
studio dan perpecahan (1966–1970)
Peristiwa-peristiwa yang terjadi sampai tur
final
Pada bulan Juni 1966, Yesterday
and Today—salah
satu kompilasi album yang diproduksi oleh Capitol
Records untuk pasar Amerika
Serikat menimbulkan
kehebohan karena sampulnya menampilkan The Beatles meringis dan memakai pakaian
tukang jagal, lengkap dengan daging dan boneka bayi yang dimutilasi.
Kemungkinan sebuah sindiran kepada Capitol yang dianggap "menjagal"
album-album mereka. Ribuan kopi album dipasarkan dengan sampul berbeda-beda.
Sebuah album asli pertama yang masih terbungkus mencapai harga $10,500 pada
sebuah lelang bulan Desember 2005. Dalam tur ke Filipina setelah perilisan Yesterday and Today, The Beatles tak sengaja
membuat ibu
negara,Imelda
Marcos,
merasa tersinggung karena menolak jamuan sarapan istana
kepresidenan di Manila. Sebagai juru bicara, Epstein menolak dengan
halus karena merasa tidak pernah menerima undangan resmi semacam itu. The
Beatles lalu menyadari bahwa permintaan rezim Marcos tidak boleh dijawab dengan
kata "tidak". Terjadi beberapa keributan yang membahayakan dan mereka
susah payah keluar dari negara itu.
Setelah sampai di Inggris,
mereka menghadapi kecaman dari lembaga keagamaan dan sosial konservatif Amerika
Serikat, seperti Ku
Klux Klan karena komentar Lennon saat diwawancara oleh reporter
Inggris, Maureen Cleave dari Evening
Standard.
Lennon mengatakan bahwa "Kekristenan telah mati" dan The Beatles
"lebih terkenal dari pada Yesus kini" ("more popular than Jesus
now"). Komentar itu diacuhkan di Inggris, namun menimbulkan kontreversi di Sabuk Injil, selatan Amerika
Serikat,
menurut majalah Datebook. Karena komentar itu pula,
di Afrika Selatan, lagu-lagu The Beatles
sempat dilarang diputar di radio sampai tahun 1971. Epstein mengkritik Datebook
yang telah menyalahartikan komentar Lennon dan pada saat konferensi pers Lennon
menjelaskan "Jika saya katakan bahwa televisi lebih terkenal dari pada
Yesus, saya mungkin sudah terpengaruh olehnya". ("If I'd said
television was more popular than Jesus, I might have got away with it.")
Lennon mengatakan bahwa ia hanya berpendapat bagaimana orang lain memandang The
Beatles, lalu melanjutkan "jika anda ingin saya minta maaf, jika ini
membuat anda senang, baiklah, saya minta maaf" ("if you want me to
apologise, if that will make you happy, then okay, I'm sorry.")
Revolver dan Sgt. Pepper's Lonely Hearts Club
Band
Setelah Rubber
Soul,
album selanjutnya, Revolver, dirilis Agustus 1966
sebelum tur terakhir The Beatles. Pitchfork
Media menganalisa dengan komentar bahwa album
tersebut sebagai "suara grup musik yang berkembang menjadi kepercayaan
diri tingkat tinggi" ("the sound of a band growing into supreme
confidence") dan "menegaskan kembali apa yang diharapkan dari musik
populer" ("redefining what was expected from popular music.")
Gould mengatakan album ini "ditenun dengan motif berputar-putar, pengulangan
dan pembalikan" ("woven with motifs of circularity, reversal, and
inversion"). Lirik lagunya mulai rumit dan diberikan sentuhan gaya musik
yang beragam, mulai dari aransemen alat
musik gesek sampai rock
psikedelik.
Sampul album dirancang oleh Klaus Voormann, teman mereka sejak aktif
bermain di Hamburg. Sampulnya menampilkan
karikatur hitam putih The Beatles dalam "gaya pena dan tinta" kreasi Aubrey
Beardsley.
Nomor pertama dimulai dengan Paperback
Writer,
diakhiri Rain. Kedua lagu tersebut
dibuatkan video klip pendeknya dan dianggap
sebagai salah satu pelopor video musik pertama, yang kemudian disiarkan di Top
of the Pops dan The
Ed Sullivan Show.
Di antara nomor lagu paling
eksperimental dari album Revolver adalah Tomorrow
Never Knows yang liriknya ditulis Lennon berdasarkan buku Timothy Leary, The Psychedelic Experience:
A Manual Based on the Tibetan Book of the Dead. Perekaman dilakukan
dengan 8 buah tape yang disebarkan di beberapa
bangunan studio rekaman, tiap-tiapnya diwakili oleh personel dan awak studio
yang memvariasikan pergerakan tape rekorder kesana kemari,
sementara Martin membuat kombinasi dari keseluruhan contoh rekaman tersebut.
Lagu Eleanor
Rigby yang ditulis Paul diiringi permainan alat
musik gesek,
dianalisa sebagai "turunan sesungguhnya, merujuk kepada gaya atau genre
lagu yang tak dikenal" ("a true hybrid, conforming to no recognizable
style or genre of song.") Harrison mulai tekun menjadi penulis lagu, dan 3
komposisinya mendapat tempat dalam album. Pada tahun 2003, Rolling Stone
memberi peringkat ke-3 kepada Revolver sebagai salah satu album
terbaik di sepanjang masa. Pada tur Amerika setelahnya, tak satupun lagu dari
album ini dimainkan. Konser tanggal 29 Agustus di Candlestick
Park, San
Fransisco,
merupakan tur internasional terakhir, menandai berakhirnya 4 tahun penuh konser
yang telah melebihi 1.400 kali penampilan di seluruh dunia.
Bebas dari beban konser, keinginan
untuk bereksperimen terpenuhi dengan mengerjakan album Sgt.
Pepper’s Lonely Hearts Club Band mulai Desember 1966. Geoff
Emerick mengingat "The Beatles bersikeras agar
semua yang ada di Sgt. Pepper harus berbeda. Kami punya mikrofon tepat di bawah brass dan headfon dibuat menjadi
mikrofon yang diunduh di biola. Kami menggunakan osilator kuno besar untuk
mengubah-ubah kecepatan alat musik dan vokal, kami juga memotong tape jadi
bebarapa bagian, bersama-sama bolak balik berputar-putar di jalur yang salah
("The Beatles insisted that everything on Sgt. Pepper had to be different.
We had microphones right down in the bells of brass instruments and headphones
turned into microphones attached to violins. We used giant primitive
oscillators to vary the speed of instruments and vocals and we had tapes
chopped to pieces and stuck together upside down and the wrong way
round.") Bagian-bagian lagu A
Day in the Life direkam dengan 40 puluh alat musik dalam
sebuah orkestra. Hampir 700 jam diperlukan
untuk menyelesaikannya. Pada Februari 1967, mereka pertama kali mengeluarkan double A-side non album dengan singel Strawberry
Fields Forever"/"Penny Lane; Sgt.
Pepper baru dirilis bulan Juni. Kompleksitas album
yang diciptakan dengan teknologi rekaman 4-track ini mengundang musisi lain
untuk mengungguli The Beatles. Dedengkot Beach Boys, Brian Wilson, di tengah krisis personal
dan usahanya untuk menyelesaikan album Smile, setelah mendengar Strawberry Fields seperti mendapat
"pukulan besar" dan segera meninggalkan semua usaha untuk bersaing.
Sgt. Pepper mendapat pujian besar sebagai karya agung. Pada tahun 2003, Rolling
Stone mendaftarkannya ke nomor satu dari 500 Album Terbaik Sepanjang Masa.
Jonathan Gould berkomentar:
(sebuah hasil karya yang
kaya, terus menerus, dan berlimpah dari kolaborasi para jenius dengan ambisi
berani dan orisinalitas menakjubkan yang memperluas kemungkinan dan
meningkatkan harapan akan jadi seperti apa pengalaman mendengarkan musik
populer lewat album itu. Di dasar persepsi ini, Sgt.Pepper menjadi katalisator
sebuah ledakan antusiasme massa terhadap album berformat rock yang dapat
mengubah sisi estetika dan ekonomis bisnis rekaman, jauh melampaui ledakan pop
awal dari fenomena Elvis tahun 1956 dan Beatlemania tahun 1963.)
(a rich, sustained, and
overflowing work of collaborative genius whose bold ambition and startling
originality dramatically enlarged the possibilities and raised the expectations
of what the experience of listening to popular music on record could be. On the
basis of this perception, Sgt. Pepper became the catalyst for an explosion of
mass enthusiasm for album-formatted rock that would revolutionize both the aesthetics
and the economics of the record business in ways that far outstripped the
earlier pop explosions triggered by the Elvis phenomenon of 1956 and the
Beatlemania phenomenon of 1963.)
Sgt. Pepper adalah album
pop pertama yang menyertakan lirik lagu lengkap di bagian belakang sampulnya.
Lirik lagunya juga menjadi bahan analisa dan spekulasi penggemar, contohnya
"celebrated Mr K" dalam lagu Being
for the Benefit of Mr.Kite! mungkin mencerminkan fiksisurealis penulis Franz
Kafka.
Kritik sastra Amerika dan profesor Richard
Poirier menulis sebuah esai, "Belajar dari The
Beatles" ("Learning from The Beatles"), setelah mengamati
mahasiswanya yang mendengarkan musik The Beatles dengan perasaan iri. Poirier
mengidentifikasi apa yang ia istilahkan dengan "mixed allusiveness"
("pengandaian campuran") dari lirik lagu mereka: "Tidak bijak
selalu mengasumsikan bahwa mereka sedang melakukan satu hal atau
mengekspresikan diri mereka dalam satu gaya saja…satu jenis perasaan tentang
subyek yang tidak cukup…setiap perasaan yang dihasilkan seringkali muncul dalam
konteks berbagai alternatif yang tampaknya saling bertentangan".
("It's unwise ever to assume that they're doing only one thing or
expressing themselves in only one style ... one kind of feeling about a subject
isn't enough ... any single induced feeling must often exist within the context
of seemingly contradictory alternatives.”) McCartney mengatakan pada saat itu,
"Kami menulis lagu. Kami tahu apa yang kami maksudkan. Tapi dalam satu
minggu ada seorang yang mengatakan sesuatu tentang hal itu dan kau tak bisa
menyangkalnya…Kau letakkan artimu sendiri pada tingkat dirimu ke lagu-lagu
kami" ("We write songs. We know what we mean by them. But in a week
someone else says something about it, and you can't deny it ... You put your
own meaning at your own level to our songs".) Tak hanya lirik lagu, sampul
album Sgt. Pepper's yang berisi berbagai gambar juga memicu ketertarikan
dan analisis serius. Kumis lebat para personelnya
segera jadi panutan gaya hippie. Sejarawan budaya Jonathan
Harris menginterprestasi "kostum parodi militer
yang berwarna meriah" ("brightly coloured parodies of military
uniforms") mereka sebagai penampilan "anti otoriter dan anti
penguasa" ("anti-authoritarian and anti-establishment").
Pada tanggal 25 Juni,
mereka meluncurkan singel All
You Need Is Love, kepada pemirsa televisi di seluruh dunia dalam Our World (tayangan televisi
internasional), jaringan televisi global yang disiarkan langsung. Muncul di
tengah-tengah Summer of Love, lagu itu dijadikan lagu
resmi flower power. Dua bulan kemudian,
mereka dikejutkan dengan berita yang mengantarkan karir mereka kepada titik
akhir. Setelah diperkenalkan pada Maharishi
Mahesh Yogi,
mereka pergi ke Bangor untuk bermeditasi. Dalam
perjalanan, asisten Brian
Epstein Peter Brown menelpon untuk mengabarkan bahwa
Epstein telah meninggal dunia. Koroner menyatakan kematian Epstein disebabkan overdosis, namun ada rumor lain yang
mengatakan telah ditemukan catatan bunuh
diri di antara barang-barangnya. Epstein diketahui
sedang dalam keadaan emosi yang labil karena tertekan oleh masalah-masalah
pribadi dan kondisi kerjanya dengan The Beatles. Ia meragukan bahwa The Beatles
mungkin tidak akan memperpanjang kontrak manajemennya, yang akan selesai bulan
Oktober, mungkin dikarenakan ketidakpuasan. Selain itu, ada pula masalah
mengenai Seltaeb, perusahaan yang memegang
hak penjualan di Amerika Serikat. Kematian Epstein mengakibatkan para personel
The Beatles kehilangan pegangan dan tidak tahu akan melakukan apa nantinya.
Lennon berkata: "saya tidak berpandangan buruk sedikit pun tentang
kemampuan kami untuk melakukan apa saja selain bermain musik dan saya
takut" ("I didn't have any misconceptions about our ability to do
anything other than play music and I was scared.") Ia juga mengomentari
kematian Epstein sebagai titik awal berakhirnya mereka: "saya tahu kami
sedang dalam masalah…saya pikir, kami benar-benar dalam masalah sekarang"
("I knew that we were in trouble then ... I thought, We've fuckin' had it
now.")
Magical Mystery Tour, White Album dan Yellow
Submarine
Magical
Mystery Tour, lagu latar film televisi The Beatles yang akan datang,
muncul dalam format Album
mini (EP) (extended play disc) dobel dengan
6 buah nomor lagu di awal Desember 1967. Di Amerika Serikat, 6 lagu itu dirilis
dalam LP berjudul sama namun ditambahkan singel-singel terbaru. Allmusic berkomentar tentang versi
LP Amerika, "suara psikedelik terdengar sangat bergema setelah album
Sgt.Pepper dan bahkan lebih padat (terutama potongan-potongan suara dari
"I Am the Walrus")" dan menyebut 5 lagu yang dipilih dari singel
tahun 1967 "besar, semarak, dan inovatif ("huge, glorious, and
innovative").
Album itu kembali mencetak
rekor baru di Amerika Serikat sebagai penjualan LP terbanyak oleh Capitol dalam
tiga minggu pertama. Disiarkan pada Hari Tinju (Boxing Day), film Magical
Mystery Tour yang sebagian besar disutradarai oleh Paul
McCartney, mendapat komentar kurang memuaskan dari media Inggris. Daily Express menyebutnya "blatant
rubbish" ("sampah yang mencolok") dengan komentar "sebuah
cuplikan panjang, kasar yang sangat banyak yang menampilkan orang-orang naik
turun dan mengendarai bis" ("a great deal of raw footage showing a
group of people getting on, getting off, and riding on a bus.") Sementara, The Daily Mail menyebutnya
"kesombongan kolosal" ("a colossal conceit") dan Guardian berkomentar: "jenis
permainan moral fantasi tentang kekotoran, kehangatan dan kebodohan
penonton" ("a kind of fantasy morality play about the grossness and
warmth and stupidity of the audience.") Akibatnya, film ini tak jadi
diputar di Amerika. Pada bulan Januari, The Beatles memerankan figuran untuk
film animasi Yellow
Submarine,
The Beatles dalam versi kartun fantasi. Dirilis pada bulan
Juni 1968, Yellow Submarine mendapat sambutan baik disamping musiknya.
Lalu, LP dobel kembali
dirilis, berjudul The Beatles yang dikenal sebagai White Album karena sampulnya kosong
melompong. Karena pengarahan Epstein sudah tidak ada lagi, inspirasi kreatif
untuk bahan album berasal dari pengalaman bersama Maharishi
Mahesh Yogi yang mereka sebut sebagai guru. Di Rishikesh, India, tempat ashram Maharishi berada, The
Beatles memproduksi banyak lagu, hampir 30 lagu yang direkam untuk album
tersebut. Starr pulang setelah 10 hari, yang menyamakan sesi tersebut seperti Butlins (liburan berkemah di Inggris) dan McCartney
juga akhirnya pulang sebulan kemudian karena bosan dengan prosedur Maharishi.
Sementara itu, Lennon dan Harrison diberitahukan oleh Yanni
Alexis Mardas alias Magic Alex, seorang teknisi
elektronik bahwa Maharishi sebenarnya memanfaatkan The Beatles dan telah
melakukan pelecehan seksual kepada siswi-siswinya. Mendengar hal itu, Lennon
terpengaruh dan langsung memaksa Harrison yang tak percaya dan rombongan mereka
pulang. Dalam kemarahannya, Lennon menulis lagu berjudul Maharishi, namun diganti menjadi Sexie Sadie. McCartney mengatakan
"Kami membuat kesalahan. Kami pikir ada yang lebih dari dalam dirinya.
("We made a mistake. We thought there was more to him than there
was.")
Dalam sesi rekaman album
yang dimulai dari akhir Mei sampai pertengahan Oktober 1968, hubungan antara
anggota The Beatles menjadi semakin renggang. Starr berhenti untuk sementara,
menyebabkan McCartney yang harus menggebuk drum dalam beberapa nomor lagu.
Masalah lain adalah hubungan percintaan antara John Lennon dengan artis garda depan Yoko
Ono.
Sudah menjadi persetujuan bersama sebelumnya di antara keempat personel untuk
tidak membawa orang ke dalam studio. Lennon bersikeras membawa Ono dalam semua
sesi rekaman, walau Harrison merasa tak senang. Kerja sama menulis lirik antara
Lennon-McCartney tidak lagi dilakukan. Lennon semakin sering menilai rendah
masukan kreatif McCartney dan menyebut komposisinya sebagai "musik
nenek-nenek" ("granny music"). Bahkan menjuluki Ob-La-Di,
Ob-La-Da "kotoran nenek-nenek" ("granny
shit"). Berkomentar tentang sesi White Album, Lennon memberi kesimpulan
tentang akhir grup mereka "tampak seperti kau mengambil semua lagu dan
membuatnya jadi milikku dan milik Paul…hanya diriku dan grup yang mendukungku,
Paul dan grup yang mendukungnya, dan aku menikmatinya. Kami bubar setelah
itu" ("It's like if you took each track off it and made it all mine
and all Paul's... just me and a backing group, Paul and a backing group, and I
enjoyed it. We broke up then.") McCartney juga menyebut sesi itu sebagai
awal dari perpecahan:"sampai titik itu, dunia adalah masalah, tapi kami
tidak lagi “seperti yang selalu menjadi” hal terbaik tentang The Beatles"
("Up to that point, the world was a problem, but we weren't" which
had always been "the best thing about The Beatles.") Dirilis bulan
November, White Album adalah perilisan pertama album The Beatles dari Apple
Records,
label baru anak perusahaan Apple Corps yang dibentuk oleh grup itu
setelah kembali dari India, memenuhi rencana Epstein untuk membangun perusahaan
pajak yang efektif (tax-effective business structure). Album itu terjual lebih
dari 4 juta keping di Amerika Serikat dalam waktu satu bulan dan lagu-lagunya
ramai diputar di radio-radio Amerika. Walau sangat terkenal, album itu tidak
mendapat komentar yang bernada memuji. Berdasarkan Jonathan Gould:
"respons kritik…bervariasi dari campuran sampai datar. Kontras dengan
Sgt.Pepper, yang membantu membangun seluruh genre kritisisme rock yang
terpelajar, White Album tidak mengilhami tulisan kritik sedikit pun. Bahkan
peresensi yang paling bersimpati sekalipun…benar-benar tidak tahu untuk membuat
pencurahan tak berbentuk dari lagu-lagu itu. Hubert Saal dari Newsweek, melihat
banyaknya parody, menuduh mereka main-main" ("The critical
response... ranged from mixed to flat. In marked contrast to Sgt. Pepper, which
had helped to establish an entire genre of literate rock criticism, the White
Album inspired no critical writing of any note. Even the most sympathetic
reviewers... clearly didn't know what to make of this shapeless outpouring of
songs. Newsweek's Hubert Saal, citing the high proportion of parodies, accused
the group of getting their tongues caught in their cheeks.")
Namun begitu, kritikan
akhirnya membaik. Pada tahun 2003, Rolling Stone memasukkannya ke peringkat
terakhir dari Sepuluh Album Terbaik
Sepanjang Masa. Pitchfork memuji "besar dan
berserakan, berlimpah dengan ide-ide dan kesenangan, dan dipenuhi dengan
susunan materi yang sangat beragam...kelemahannya sama penting untuk membentuk
karakternya sama seperti keberhasilannya" ("large and sprawling,
overflowing with ideas but also with indulgences, and filled with a hugely
variable array of material ... its failings are as essential to its character
as its triumphs.") Allmusic berkomentar: "Sebenarnya, dua tokoh utama
penulis lagu The Beatles tidak lagi sepaham, namun lain halnya dengan George
dan Ringo" ("Clearly, The Beatles' two main songwriting forces were
no longer on the same page, but neither were George and Ringo"),
"Lennon menciptakan 2 buah lagu balada terbaiknya" ("Lennon
turns in two of his best ballads"), lagu-lagu karya McCartney
"menakjubkan" ("stunning"), Harrison tampaknya sudah
menjadi "penulis lagu yang pantas mendapat pemberitaan" ("a
songwriter who deserved wider exposure") dan komposisi Starr "sebuah
kegembiraan" ("a delight").
Mulai saat ini, minat akan
lirik The Beatles sudah jadi hal serius. Saat lagu "Revolution" yang ditulis Lennon
dirilis sebagai singel pada bulan Agustus, mendahului White Album, pesannya
tampak jelas: "bersihkan pikiranmu" ("free your mind"), dan
"mengalahkanku" ("count me out" ), mengartikan bahwa
penghancuran adalah alat untuk mendapatkan suatu tujuan. Namun di versi White
Album dengan lagunya, "Revolution 1", ada penambahan kata "count
me out…in", seperti menandakan perubahan perasaan. Namun sebenarnya singel
Revolution direkam setelah White Album dan ada yang berpendapat bahwa bahwa
lirik mereka mulai membenarkan kekerasan yang bersifat politis
LP Yellow Submarine
akhirnya dirilis bulan Januari 1969, berisi 4 lagu yang sebelumnya tidak
dirilis, adapula lagu utama Yellow Submarine, (sudah dimasukkan dalam
Revolver), lagu All
You Need is Love (dirilis sebagai singel dan LP Magical
Mystery Tour di Amerika) dan 7 musik instrumental yang dikomposisikan
oleh Martin. Karena kurangnya hal baru dalam album ini, Allmusic menyebutnya
"kurang perlu" ("inessential") terkecuali lagu Harrison, It's
All Too Much, yang dipuji sebagai "permata dari lagu-lagu yang
baru... gemerlapan dengan Mellotron yang berputar-putar, perkusi yang sangat
kencang dan gelombang pasang gitar arus balik…perjalanan seorang virtuoso ke
dalam psikedelia lain yang tak jelas" ("the jewel of the new songs...
resplendent in swirling Mellotron, larger-than-life percussion, and tidal waves
of feedback guitar... a virtuoso excursion into otherwise hazy
psychedelia".)
Abbey Road, Let It Be dan perpecahan
Gedung Apple Corps di 3 Savile Row,London
Walaupun Let It Be merupakan album terakhir
The Beatles, sebagian besar lagunya direkam sebelum pengerjaan Let
It Be.
Sebenarnya diberi judul Get Back, Let It Be berasal dari
ide Martin untuk McCartney: untuk menyiapkan material baru dan
"menampilkannya di hadapan penonton secara langsung untuk pertama kalinya
– dalam rekaman dan dalam film. Dengan kata lain membuat album langsung dari
material baru yang belum pernah dilakukan sebelumnya" ("perform it
before a live audience for the very first time—on record and on film. In other
words make a live album of new material, which no one had ever done
before.") Sebagian besar material diolah studio selama berjam-jam seperti
yang direkam dalam film oleh [Michael Lindsay-Hogg]]. Martin berkata bahwa
reherseal dan perekaman yang dilakukan di sepanjang Januari 1969 itu
"bukanlah pengalaman yang menyenangkan sama sekali. Saat itu merupakan
waktu dimana hubungan antar-personel The Beatles mencapai titik terendah"
("not at all a happy ... experience. It was a time when relations between
The Beatles were at their lowest ebb.") Jengkel oleh sikap Lennon maupun
McCartney, Harrison berhenti selama satu minggu. Ia kembali dengan pemain keyboard Billy Preston yang berpartisipasi di 10
hari terakhir sesi rekaman dan diberi kredit pada singel Get Back-musisi lain di luar The
Beatles yang satu-satunya menerima pengakuan resmi semacam itu dalam album
mereka. Para personel The Beatles gagal mencapai kesepakatan untuk memilih
lokasi konser dengan menolak beberapa konsep seperti di atas kapal
laut, padang
pasir Tunisia dan Colosseum. Akhirnya, pertunjukkan
langsung terakhir mereka, bersama Preston difilmkan di atap gedung Apple Corps di 3 Savile Row, London pada tanggal 30 Januari
1969.
Teknisi bernama Glyn Johns bekerja berbulan-bulan
membantu pengerjaan album Get Back sementara pada saat yang sama masing-masing
personel mengurus hal lain. Konflik kembali memuncak berkaitan dengan semakin
diperlukannya seorang penasihat keuangan sepeninggal Epstein. Lennon, Harrison
dan Starr lebih memilih Allen
Klein yang juga mengurus kontrak untuk The Rolling
Stones dan grup musik Inggris lain di Amerika Serikat. McCartney menginginkan John Eastman, kakak Linda Eastman (kelak dinikahi McCartney
pada tanggal 12 Maret, 8 hari sebelum pernikahan Lennon dan Yoko
Ono).
Tidak ada kesepakatan, jadi keduanya ditunjuk namun masalah semakin bertambah
banyak.
John Lennon dan Yoko Ono
saat sesi rekaman singel solo "Give Peace a Chance", 1969.
George
Martin kaget saat McCartney menghubunginya untuk
memproduksi album lain, berhubung sesi Get Back sudah seperti “pengalaman
yang tidak menyenangkan" ("a miserable experience") dan berkata
"akhir jalan dari kami semua…mereka telah menjadi orang-orang yang tak
menyenangkan-bagi diri mereka sendiri maupun orang lain" ("thought it
was the end of the road for all of us... they were becoming unpleasant
people—to themselves as well as to other people.") Sesi rekaman Abbey Road
mulai di akhir Februari. Lennon menolak format yang diajukan Martin untuk
konsep "potongan musik yang bergerak terus menerus" ("a continuously
moving piece of music"), dan menginginkan idenya sendiri agar lagu-lagu
McCartney ditaruh di sisi album yang terpisah. Format akhir dihasilkan dengan
lagu-lagu komposisi secara individu di side pertama dan side kedua berisi
medley, hasil dari kompromi dengan McCartney. Pada tanggal 4 Juli, sementara
pengerjaan album sedang dalam proses, singel solo pertama individu dirilis oleh
Lennon "Give
Peace a Chance",
dengan kredit Plastic Ono Band. Penyelesaian lagu penutup Abbey Road "I
Want You (She's So Heavy)" pada tanggal 20 Agustus 1969 adalah
terakhir kalinya keempat personel bersama-sama dalam studio yang sama. Lennon
keluar dari grup pada tanggal 20 September namun tidak mengumumkan kepada publik
sampai masalah-masalah hukum bisa diselesaikan.
Dirilis setelah 6 hari
keluarnya John, Abbey Road terjual 4 juta kopi dalam
waktu 2 bulan dan menduduki puncak tangga lagu Inggris selama 11 minggu. Lagu
kedua, balada Something, juga dirilis sebagai singel
– lagu pertama dan satu-satunya karya Harrison yang muncul di side A The
Beatles. Abbey Road mendapat beragam komentar dan bagian medley dapat diterima
umum. Allmusic berkomentar: "a fitting
swan song for the group" yang berisi "beberapa harmoni terbesar
pernah yang didengar dari rekaman lagu rock" ("some of the greatest
harmonies to be heard on any rock record".) MacDonald menyebutnya
"erratic and often hollow": "Jika bukan karena masukan McCartney
sebagai perancang Long Medley… Abbey Road akan kekurangan persamaan kesatuan
dan pertalian yang membuatnya lebih baik daripada yang sebenarnya"
("Had it not been for McCartney's input as designer of the Long Medley...
Abbey Road would lack the semblance of unity and coherence that makes it appear
better than it is.") Martin mengatakan bahwa album ini merupakan
terfavoritnya secara personal dari semua album The Beatles; Lennon mengatakan
album itu "kompeten" ("competent") tapi "tidak punya
kehidupan di dalamnya" ("no life in it"), dan sekali lagu
mengejek lagu berjudul "Maxwell's Silver Hammer" dengan komentar
"ada lagi musik Paul yang nenek-nenek" ("more of Paul's granny
music"). Teknisi rekaman Geoff
Emerick mengatakan bahwa penggantian tabung
vakum audio
mixer studio dengan yang bertransistor memproduksi
suara yang kurang kencang, sehingga keempat personel sempat frustrasi dengan
suara yang lebih kecil dan kurang dentuman.
Album Get Back masih belum
terselesaikan, dan sebuah lagu ciptaan Harrison yang berjudul I Me Mine dijadikan sebagai lagu
penutup direkam pada tanggal 3 Januari 1970. Pada saat itu, Lennon berada di Denmark dan tidak berpartisipasi.
Untuk menuntaskan pengerjaan album yang sekarang sudah diberi judul baru Let It Be, March Klein memberikan rekaman tape
sesi Get Back kepada produser Amerika Phil Spector. Dikenal akan pendekatan Wall of Sound-nya, Spector telah
memproduseri singel solo Lennon baru-baru itu, Instan
Karma.
Phil Spector meremix, mengedit, menyambung dan meng-overdub (menambah suara)
terhadap rekaman sebelumnya yang dimaksudkan bernuansa "live".
McCartney tidak puas terhadap hasil kerja Spector terhadap material, terutama
orkestrasinya terhadap lagu The
Long and Winding Road yang mengikutsertakan paduan
suara dan permainan 34 buah alat
musik secara orkestra. McCartney mencoba
menghentikan perilisan versi Spector namun tidak berhasil. Secara resmi ia
mengumumkan keluar dari The Beatles pada tanggal 10 April, satu minggu sebelum
perilisan album solo pertamanya, McCartney. Rekaman pre-rilis McCartney
menyertakan surat pernyataan yang berisi keputusannya untuk keluar dari The
Beatles dan harapan-harapannya pada masa depan.
Pada tanggal 8 Mei, Let It Be yang diproduseri oleh
Spector akhirnya dirilis. Singel penyerta The Long and Winding Road adalah singel terakhir
mereka yang dirilis di Amerika Serikat, tapi tidak di Inggris. Film dokumenter Let It Be ikut menyusul dirilis pada
bulan yang sama dan pada Academy
Award tahun berikutnya memenangkan Academy Award for Best
Original Score. The
Sunday Telegraph mengeluarkan komentar negatif "sebuah film
yang sangat jelek dan salah satu yang menyentuh…tentang keretakan sekeluarga
bersaudara yang pernah tampak langgeng, menenangkan dan sempurna secara
geometris" ("a very bad film and a touching one ... about the
breaking apart of this reassuring, geometrically perfect, once apparently
ageless family of siblings.") Lebih dari satu kritikus berkomentar tentang
beberapa lagu yang terdengar lebih bagus di film daripada di albumnya sendiri.
Melihat banyaknya nada negatif, cenderung mennghina, Allmusicberkomentar: "Secara
keseluruhan dipandang rendah... McCartney secara khusus menghasilkan beberapa
permata: Let It Be yang bernuansa gospel dan berisikan salah satu lirik
terbaiknya; Get Back, salah satu karya rock-nya yang paling kencang; dan The
Long and Winding Road-nya yang merdu, tapi dihancurkan oleh overdub
tangan-berat Spector" ("on the whole underrated... McCartney in
particular offers several gems: the gospel-ish 'Let It Be', which has some of
his best lyrics; 'Get Back', one of his hardest rockers; and the melodic 'The
Long and Winding Road', ruined by Spector's heavy-handed overdubs.")
McCartney mengajukan gugatan untuk pembubaran The Beatles pada tanggal 31
Desember 1970. Namun begitu, perselisihan yang menyangkut masalah-masalah di
dalamnya tidak berakhir sampai tahun 1975.
Setelah bubar (1970–kini)
1970-an
Lennon, McCartney, Harrison
dan Starr masing-masing merilis album solo pada tahun 1970, selanjutnya ada
beberapa kali kerja sama antar satu atau lebih orang mantan personel. Album
Ringo Starr, Ringo (1973) adalah satu-satunya
album yang berisi komposisi dan pertunjukkan keempat mantan personel, tapi
dalam lagu yang terpisah. Berkolaborasi dengan Starr, Harrison menyelenggarakan The
Concert for Bangladesh di New York City pada bulan
Agustus 1971 dengan musisi India, Ravi
Shankar.
Selain dari jam session yang tak dirilis pada tahun
1974 (nanti dirilis sebagai bootleg dengan judul A Toot and a Snore in '74), Lennon dan McCartney tak
pernah rekaman bersama lagi.
Dua LP dobel lagu-lagu
terbaik The Beatles dikompilasikan oleh Allen
Klein, 1962–1966 dan 1967–1970, dirilis pada tahun 1973,
pertama kali lewat Apple
Records.
Secara umum dikenal sebagai Red Album dan Blue Album, masing-masing mendapat
penghargaan Multi-Platinum
certification di Amerika Serikat dan Platinum certification di Inggris.
Antara tahun 1976 dan 1982, EMI/Capitol merilis gelombang album kompilasi The
Beatles tanpa masukan dari mantan anggota band. Satu-satunya album yang
menyertakan material yang tak terilis sebelumnya adalah The
Beatles at the Hollywood Bowl (1977). Rekaman konser
pertama The Beatles yang secara resmi dirilis tersebut berisi seleksi dari 2
penampilan The Beatles saat manggung di tur Amerika antara tahun 1964 dan 1965.
Setelah rilis internasional album asli versi Inggris dalam bentuk CD pada tahun
1987, EMI menghapuskan kompilasi-kompilasi terakhir – termasuk the Hollywodd Bowl dari katalognya.
Musik dan ketenaran The
Beatles yang masih tersisa secara komersil dieksploitasi dalam berbagai cara,
di luar kendali mantan anggotanya.All
This and World War II (1976) adalah film nonfiksi yang mengkombinasikan
potongan berita Perang
Dunia II dengan lagu latar The Beatles yang
dinyanyikan oleh penyanyi lain. Musikal Broadway berjudul Beatlemania dipentaskan di awal tahun
1977 cukup sukses memainkan cerita tentang nostalgia The Beatles. The Beatles
mencoba memboikot perilisan Live!
at the Star-Club in Hamburg, Germany;1962 namun gagal. Album tersebut
berisi kompilasi rekaman yang dibuat pada saat mereka sedang tampil di Hamburg, tapi direkam dengan tape
dari mesin perekam menggunakan sebuah mikrofon. Sgt. Pepper's Lonely Hearts
Club Band (1978), sebuah film musikal yang menampilkan Bee
Gees dan Peter Frampton, gagal di pasaran dan
dianggap "kegagalan yang artistik" ("artistic fiasco").
Pada tahun 1979, semua mantan anggota The Beatles menuntut produser Beatlemania
dan mendapat ganti rugi satu juta dollar. Harrison berkomentar "Orang
berpikir The Beatles seperti domain umum. Anda tidak bisa seenaknya mencomot
material The Beatles" ("People were just thinking The Beatles were
like public domain. You can't just go around pilfering The Beatles' material.")
1980-an
Lennon ditembak dan meninggal dunia pada tanggal 8 Desember
1980 di New
York City.
Sebagai ucapan personal, Harrison menulis All
Those Years Ago, lagu tentang waktu-waktunya bersama The Beatles yang direkam
sebelum kematian Lennon. Dengan istrinya Linda, McCartney berkontribusi
dalam vokal latar, dan Starr pada drum. Lagu tersebut dinyanyikan ulang dengan
lirik baru serta dirilis sebagai singel pada Mei 1981. Karya individu
McCartney, Here Today, muncul dalam album Tug of War pada bulan April 1982. Pada
tahun 1987, Harrison merilis album yang berjudul album Cloud Nine yang berisi When
We Was Fab,
sebuah lagu yang menceritakan masa-masa Beatlemania.
The Beatles diabadikan
dalam Rock and Roll Hall of Fame pada tahun 1988. Harrison
dan Starr menghadiri upacara beserta janda Lennon,Yoko
Ono dan dua putranya Julian dan Sean. McCartney batal datang
dengan melakukan konferensi pers, "Setelah 20 tahun, The Beatles masih
punya banyak selisih urusan yang saya harap dapat diselesaikan mulai sekarang.
Sayangnya, mereka tidak mau, jadi saya merasa seperti seorang munafik yang
melambaikan tangan dan tersenyum pada mereka dalam reuni palsu"
("After 20 years, The Beatles still have some business differences which I
had hoped would have been settled by now. Unfortunately, they haven't been, so
I would feel like a complete hypocrite waving and smiling with them at a fake reunion.")
Tahun berikutnya, EMI/Capitol mengabulkan tuntutan The Beatles yang sudah
puluhan tahun mengenai royalti dan memberikan label resmi terhadap material
yang tak terilis sebelumnya.
1990-an
Live
at the BBC,
perilisan resmi pertama yang berisikan pertunjukkan The Beatles yang tidak
dirilis dalam 17 tahun terakhir, akhirnya muncul pada tahun 1994. Pada tahun
yang sama, McCartney, Harrison dan Starr melakukan reuni untuk proyek The
Beatles Anthology, yang sebenarnya sudah dikerjakan mulai
akhir 1960-an oleh Neil Aspinall. Awalnya sebagai manajer
perjalanan dan kemudian asisten personal The Beatles, Aspinall mulai
mengumpulkan material untuk film
dokumenter setelah ia menjadi direktur Apple Corps pada tahun 1968.
Mendokumentasikan sejarah The Beatles, proyek ini meliputi perilisan banyak
rekaman-rekaman yang tak dirilis; McCartney, Harrison dan Starr juga menambah
beberapa permainan alat musik dan vokal baru ke 2 lagu demo yang direkam Lennon
di akhir 1970-an. Pada tahun 1995 dan 1996, proyek tersebut menghasilkan 5 seri
televisi, video volume-8 dan 3 set box CD (berisi 2). Dua lagu demo Lennon, Free
as a Bird dan Real Love masing-masing dirilis lagi
sebagai singel. Box CD menyertakan karya Klaus Voorman, sang kreator sampul album Revolver pada tahun 1966. Penjualan
mencapai kesukesasan besar dan seri televisinya telah ditonton lebih dari 400
juta orang di seluruh dunia.
2000-an
1, sebuah kompilasi album
dari tiap lagu nomor satu di tangga lagu Britania
Raya dan Amerika
Serikat dirilis pada tanggal 13 November 2000. Album
tersebut menjadi album dengan penjualan tercepat sepanjang masa, pada minggu
pertama mencapai 3,6 juta kopi dan lebih dari 12 juta kopi dalam 3 minggu di
seluruh dunia. Di 28 negara, album tersebut menduduki tangga lagu di nomor satu,
termasuk di Inggris dan Amerika Serikat. Pada April 2009, album ini telah
terjual lebih dari 31 juta kopi dan menjadi album dekade yang paling laris di
Amerika Serikat.
Harrison meninggal dunia
karena kanker
paru-paru pada tanggal 29 November 2001. McCartney dan
Starr bersama musisi-musisi lain ikut mengadakan Concert
for George yang diorganisasikan oleh Eric
Clapton dan janda mendiang Harrison, Olivia. Konser diselenggarakan di Royal
Albert Hall di hari peringatan satu tahun kematian
Harrison. Selain lagu yang dikomposisikan untuk The Beatles dan karir solonya,
konser itu juga mengikutsertakan musik tradisional India yang disukai Harrison dan
ikut mempengaruhi warna musik The Beatles. Pada tahun 2003, Let
It Be... Naked, versi baru dari Let It Be yang dikerjakan McCartney.
Salah satu perbedaan utamanya dengan album asli adalah penghilangan aransemen
alat musik gesek asli. Album ini masuk 10 besar dalam tangga lagu di Inggris
maupun Amerika Serikat.
Lagu The Beatles digunakan
sebagai lagu latar Cirque
du Soleil Las Vegas. George
Martin dan putranya Giles meremix dan menyambungkan
130 buah rekaman The Beatles untuk menghasilkan album berjudul Love, dengan cara
"menghidupkan kembali semua periode musical The Beatles dalam peridoe yang
sangat singkat" ("a way of re-living the whole Beatles' musical
lifespan in a very condensed period"). Pertunjukkan tersebut dibuka secara
resmi pada bulan Juni 2006 dan album Love dirilis pada bulan November.
McCartney dan Starr menghadiri satu tahun acara dan muncul dalam acara Larry
King Live bersama Ono dan Olivia Harrison. Pada tahun
2007, dikabarkan McCartney berniat menyelesaikan Now
and Then,
demo ketiga Lennon yang dikerjakan dalam sesi Anthology. Karya tersebut akan
dikreditkan dengan komposisi Lennon/McCartney dengan penambahan versi baru, dan
juga menyertakan lagu dengan gebukan drum oleh Starr dan rekaman gitar
Harrison.
Pengaruh
Musisi-musisi yang
mempengruhi The Beatles pada awalnya antara lain Elvis
Presley, Little Richard dan Chuck
Berry,
yang lagu-lagunya dinyanyikan ulang lebih sering daripada karya musisi lain
dalam pertunjukan-pertunjukkan mereka. Pada saat satu tempat tinggal dengan Little Richard di Star Club Hamburg dari April-Mei 1962, ia
menyarankan pada mereka agar dapat membawakan lagu-lagunya dengan teknik yang
lebih tepat. Tentang Elvis, Lennon mengatakan "Tidak ada yang benar-benar
mempengaruhi saya sampai saya mendengar Elvis. Jika tidak ada Elvis, pasti
tidak akan ada The Beatles" ("Nothing really affected me until I
heard Elvis. If there hadn't been Elvis, there would not have been The
Beatles".) Pengaruh-pengaruh lain didapat dari Buddy
Holly, Eddie Cochran, Carl Perkins, Roy
Orbison dan The
Everly Brothers. The Beatles tetap menyerap pengaruh dari musisi lain
jauh setelah mereka mendapatkan kesukesan awal, seringkali menemukan cara
bermusik dan menulis lirik yang baru dengan mendengarkan karya-karya mereka
seperti Bob
Dylan, Frank
Zappa, The Byrds dan The Beach Boys, dengan album tahun
1966-nya yang berjudul Pet Sounds membuat kagum dan
menginspirasi McCartney. Martin mengatakan, "tanpa Pet Sounds, Sgt, Pepper
tidak akan tercipta…Pepper adalah upaya untuk menyamai Pet Sounds"
("Without Pet Sounds, Sgt. Pepper wouldn't have happened... Pepper was an
attempt to equal Pet Sounds.")
Genre
Berawal dari grup musik skiffle, The Beatles selanjutnya
memainkan musik bergenre rock
and roll 1950-an serta berbagai variasi musik
pop.
Karena luasnya gaya bermusik yang mereka mainkan, Lennon berkomentar mengenai
album Beatles
for Sale:
"Kau bisa menyebut album baru kami sebuah LP country-dan-Western
Beatles" ("You could call our new one a Beatles' country-and-western
LP"), sementara Allmusic secara khusus memuji album Rubber
Soul sebagai sebuah pengaruh besar dalam
pergerakan musik folk rock. Dimulai dengan penggunaan
kuartet alat musik gesek di lagu Yesterday, mereka mulai memasukkan
unsur musik
klasik.
Genre musik lainnya mulai
diberikan pada tahun 1966 melalui lagu B-side di singel Paperback
Writer yang berjudul Rain, didefinisikan oleh Martin Strong dalam The Great Rock Discography sebagai "the first
overtly psychedelic Beatles' record" ("kelahiran pertama rekaman
Beatles yang bernuansa psikedelik"). Di antara nomor psikedelik lainnya
mulai direkam seperti Tomorrow Never Knows, Strawberry Fields Forever, Lucy in the Sky with
Diamonds,
dan I Am the Walrus. Pengaruh musik tradisional India muncul dalam lagu-lagu yang
diciptakan Harrison seperti Love You To dan Within You Without You, yang menurut Gould,
"to replicate the raga form in miniature". ("meniru raga dalam bentuk
miniatur").
Dalam White Album semakin nampak kompleksitas
dan ragam warna musik yang dikreasikan The Beatles secara individu antara lain
ditunjukkan dari lagu Revolution
9,
karya musique concrète ("musik konkrit")
Lennon yang dipengaruhi oleh Yoko
Ono;
lagu country karya Starr yang berjudul Don't Pass Me By; lagu balada rock Harrison While My Guitar Gently
Weeps;
dan "proto-metal" McCartney, Helter Skelter.
Kontribusi George Martin
Kedekatan George
Martin dengan The Beatles sebagai produser
membuatnya sebagai kandidat utama yang mendapat titel informal "fifth
Beatle". (Beatle
kelima).
Ia mengarahkan untuk memberikan sentuhan musik klasik dalam berbagai cara,
contohnya lagu Yesterday, merupakan salah satu
idenya. Awalnya The Beatles kurang antusias dengan konsep tersebut namun
akhirnya menjadi hal yang menguntungkan buat mereka. Menurut Gould:"as
Lennon and McCartney became progressively more ambitious in their songwriting,
Martin began to function as an informal music teacher to them" ("Saat
Lennon dan McCartney semakin ambisius secara progresif dalam menulis lirik
lagu. Martin mulai berfungsi sebagai guru musik yang informal bagi
mereka.") Hal ini juga bertepatan dengan kesediaannya untuk bereksperimen
menurut keinginan mereka – seperti menambahkan nuansa barok terhadap suatu
lagu, dengan kata lain memfasilitasi perkembangan kreatif mereka. Selain
mengaransemen orkestra, Martin juga sering
berkontribusi memainkan piano, organ dan brass.
Berkomentar mengenai
perekaman Sgt. Pepper, Martin berkata,
"'Sergeant Pepper' itself didn't appear until halfway through making the
album. It was Paul's song, just an ordinary rock number and not particularly
brilliant as songs go ... Paul said, 'Why don't we make the album as though the
Pepper band really existed, as though Sergeant Pepper was making the record?
We'll dub in effects and things.' I loved the idea, and from that moment on it
was as though Pepper had a life of its own." (Sergeant Pepper itu sendiri
belum muncul sampai setengah jalan pembuatan album. Itu adalah lagu Paul, lagu
rock biasa dan tidak cukup menarik seperti lagu lain… Paul berkata , ‘ kenapa
tidak kita buat albumnya seakan-akan band Pepper benar-benar ada, seolah-olah
Sergeant Pepper yang membuat rekamannya? Kita akan tambahkan efek dub dan
hal-hal lainnya.’ Saya suka idenya dan dari sejak itu seolah-olah Pepper
mempunyai nyawanya sendiri.") Mengingat betapa kuatnya lagu itu dibanding
komposisi Lennon, Martin berkata: "Compared with Paul's songs, all of
which seemed to keep in some sort of touch with reality, John's had a
psychedelic, almost mystical quality ... John's imagery is one of the best
things about his work—"tangerine trees", "marmalade skies",
"cellophane flowers" ... I always saw him as an aural Salvador Dalí,
rather than some drug-ridden record artist. On the other hand, I would be
stupid to pretend that drugs didn't figure quite heavily in The Beatles' lives
at that time. At the same time they knew that I, in my schoolmasterly role,
didn't approve ... Not only was I not into it myself, I couldn't see the need
for it; and there's no doubt that, if I too had been on dope, Pepper would
never have been the album it was" ("Dibandingkan dengan lagu-lagunya
Paul, yang semuanya karyanya tampak menjalin sentuhan dengan kenyataan, lagu
John berkarakter psikedelik, kualitasnya hampir mistis... Perumpamaan John
adalah salah satu yang terbaik dalam-dalam karyanya-"tangerine
trees", "marmalade skies", "cellophane flowers"
...Saya selalu melihatnya sebagai Salvador Dali aural, daripada seorang artis
rekaman yang kecanduan narkotika. Di sisi lain, saya pasti bodoh jika pura-pura
tidak tahu bahwa narkotika tidak turut berpengaruh besar dalam kehidupan The
Beatles pada saat itu. Pada saat yang sama mereka mengetahui bahwa, dalam peran
sebagai kepala sekolah, saya tidak setuju…Bukan hanya saya tidak
menggunakannya, saya tak melihat perlunya hal itu; sudah nyata, jika saya juga
kecanduan, Pepper tidak akan pernah menjadi album yang besar.")
Di studio
Studio
Abbey Road (2007)
The Beatles memanfaatkan teknologi secara inovatif dan
memperlakukan studio itu sendiri sebagai
instrumen. Mereka meminta Martin dan teknisi rekaman bereksperimen atau mencoba
hal baru yang "mungkin bisa menghasilkan suara bagus". Pada saat yang
sama mereka juga memanfaatkan kejadian-kejadian tertentu secara kreatif seperti
feedback gitar yang tak disengaja, resonansi botol gelas atau suara kaset yang
diputar terbalik. Hal-hal seperti ini didukung oleh tangan dingin Martin dan
teknisi EMI seperti Norman
Smith, Ken Townsend dan Geoff
Emerickyang
semuanya berkontribusi besar mulai album Rubber
Soul,
khususnya Revolver dan seterusnya. Dengan
banyak akal dalam studio didapatkan metode efek suara, penempatan mikrofon yang tidak biasa, rekaman tape, double
tracking,
dan vari speed. Mereka juga memadukan
alat musik gesek, brass, dan alat musik India seperti sitar (bisa didengar di laguNorwegian
Wood (This Bird Has Flown)) dan swarmandal (di lagu Strawberry Fields Forever). Mereka juga menggunakan
alat musik elektronik seperti mellotron (di intro Strawberry Fields Forever) dan clavioline (di lagu Baby, You're a Rich Man).
Diskografi
No comments:
Post a Comment